Jakarta, Perkembangan industri keramik nasional selama th. 2017 relatif jalan ditempat. Diluar itu, beragam goncangan selalu menggerus daya saing industri harga keramik nasional.
Ada dua aspek yang memengaruhi perkembangan industri keramik nasional, dari mulai banjirnya product import dengan harga relatif murah sampai harga gas untuk industri yang buat pabrikan menghemat cost produksi hingga kemampuan dibatasi.
Hal seirama disibakkan oleh Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya (Centro Keramik), Juicemery Chandra menyebutkan, selama th. 2017 tempo hari, perkembangan kami (Centro) masih tetap belum juga tunjukkan perbaikan yang penting.
baca juga : harga triplek
” Th. 2017, kami (Centro) cuma tumbuh sebesar 5%. Tujuan kami th. 2018 dapat tumbuh diatas 10%, ” tutur Juicemery waktu dihubungi INDUSTRY. co. id di Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Ia memberikan, per 1 Januari 2018, bea masuk keramik import dari China turun jadi 5%. ” Dengan bea masuk 20% saja, import keramik dari China tumbuh 20-25% per th.. Terlebih bila cuma tinggal 5% mungkin saja dapat naik 40-45% serta keramik nasional makin tertekan ” terangnya.
Selanjutnya, ia mengharapkan harga gas untuk industri dapat secepat-cepatnya turun jadi US$ 6-7 per MMBTU, supaya product lokal dapat berkompetisi dengan product import.
” Mudah-mudahan pemerintah selekasnya mewujudkan penurunan harga gas untuk industri, ” kata Juicemery.
berita lainnya : harga borongan bangunan
Setelah itu, dengan telah terealisasinya sebagian infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah, kami harap bidang property bisa kembali bergairah karna lokasi di pinggir kota lebih terjangkau hingga daerah miliki potensi untuk berkembang.
Diluar itu, ia juga mengharapkan politik dapat jalan dengan aman serta kondusif. ” Beberapa politisi sebaiknya berkompetisi dengan sehat, janganlah memecah belah bangsa serta rakyat Indonesia, ” papar Juicemery.
Komentar
Posting Komentar