Langsung ke konten utama

Penyebab Calo Bertebaran di Samsat Jakarta Timur

Bakti Mohammad Zaini (50) terhadap orang tua butuh dicontoh. Zaini tahun ini memberangkatkan empat orang tua mereka buat berhaji. Subhanallah.

Impian Zaini menghajikan ke dua orang tua serta mertuanya udah berubah menjadi dambaan sudah lama. Saya udah berhaji pada 2006 berbarengan istri. Sejak mulai itu, saya terasa kok tak orang tua saya dahulu yg pergi, jadi saya. Karena itu saya ngomong sama istri, kelak bila diberikan rizki, orang tua semua saya bawa juga pergi berhaji, kata Zaini kala dijumpai di Masjid Nabawi Madinah selesai jemaah Subuh, Selasa (01/08) .

Pria asal Surabaya Jawa Timur ini merupakan anak ke-tiga dari 8 bersaudara. Di Kota Pahlawan, Zaini profesinya jadi penjual kusen.

Dari hasil kerja kerasnya, dia tabung lantas buat pergi haji orangtuanya. " Alhamdulillah, Allah kasih rizki hingga kami dapat lis pada tahun 2010, pungkasnya lagi dengan mata berkaca sambil terkadang menyeka muka ayahnya.

Jemaah yg tergabung dalam kloter empat Embarkasi Surabaya (Sub 04) ini terasa bahagia dapat memberangkatkan orangtuanya ke Tanah Suci buat berhaji. Ia mengharapkan, itu dapat berubah menjadi sisi baktinya jadi seseorang anak.

Namanya anak pastinya banyak kelirunya. Ini mumpung orang tua tetap hidup, saya mau berbakti. Saya puas sekali saat ini dapat menjalankan haji berbarengan orang tua. Moga-moga saya kuat, paparnya.

Baca Juga: gypsum fibrosum 

Bapak Zaini bernama Dawam. Sekarang usianya 85 tahun. Diabetes serta stroke yg dideritanya sebabkan Dawam mesti senantiasa ada di kursi roda. Dawam asli Jombang, namun lantaran turut anaknya, ia pergi dari Surabaya.

Baca Juga: spandek atap 

Buat mengontrol bapaknya, dimanapun Zaini pergi senantiasa memasukkan Dawam, termasuk juga dalam menekuni beribadah Arbain di Masjid Nabawi.

Artikel Terkait: ukuran genteng metal 

Bapak senantiasa dibawa. Bila tak dibawa, risau jalan terus jatuh, paparnya.

Sejak mulai mendaftarkan haji, menyaksikan situasi orangtuanya yg sakit-sakitan, Zaini pernah risau. Oleh karena itu, ia sangatlah bersukur selanjutnya dapat sampai pergi haji bersama-sama.

Saya mengharapkan dapat sampai kembali lagi rumah dengan selamat, orang tua saya juga. Moga-moga hingga pulang lagi ke Tanah Air, harapnya sembari terisak.

Cuaca di Madinah sekarang sangatlah panas, pada kira-kira 45 50 derajat di siang hari. Zaini pun rasakan hal semacam itu. Tetapi bab kesehatan, ia berikan semuanya terhadap Allah. Walaupun demikian, Zaini pun membawa bekal obat-obatan yg biasa dikonsumsi bapaknya, Dawam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inilah Prediksi Harga Besi Baja di Awal Tahun 2018

Produsen baja domestik yakini perbaikan  harga besi beton  dan baja serta penambahan utilisasi masih tetap berlanjut pada th. ini. Direktur Pemasaran PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) Purwono Widodo menyebutkan kalau bersamaan dengan pengurangan alokasi export baja China, import baja gabungan murah dari negara itu yang memakai bea masuk 0% alami penurunan. Pengurangan alokasi export itu karena China lebih mementingkan keperluan domestik. Keadaan itu mendorong harga baja dunia pada semester II/2017 naik penting atau lebih dari 50%. Kondisi ini buat produsen baja nasional, termasuk juga Krakatau Steel bisa nikmati perbaikan  harga besi hollow  yang lumrah serta tingkat utilisasi mulai terkerek pada paruh ke-2 th. kemarin. “Kondisi ini kami yakini masih tetap berlanjut pada kuartal kuartal pertama 2018, ” katanya pada Usaha. com, Rabu (3/1/2017). Sekarang ini, tingkat utilisasi KRAS dijelaskan ada di kisaran 70%. Purwono menjelaskan kalau semestinya utilisa...

Penyebab Pandai Besi Pendil, Bertahan di Tengah Gempuran Peralatan Modern

Sejak puluhan tahun lalu, Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, dikenal sebagai sentra pandai besi. Berbagai peralatan pertanian seperti kapak, golok, patik, cangkul, sabit atau peralatan pertanian lainnya, diproduksi oleh pengrajin. Di saat banyak pandai besi gulung tikar, tergerus jaman, di desa ini malah mampu bertahan dan berkembang baik. Apa rahasianya??? Laporan Muhammad Choirul Efendi, Probolinggo DESA Pendil adalah salah satu desa di ujung utara Kecamatan Banyuanyar, Probolinggo. Di desa ini, ada 11 pandai besi yang sudah membuka usahanya sejak puluhan tahun lalu. Mereka adalah Jumali alias Jali, Sugianto, Ahmad, Madra’I, H. Sahed, dan Suryo. Kemudian ada Supriyadi, Main, Subairi, Misran dan Djamiko. Rata-rata para pandai besi ini, mempunyai pekerja minimal 5 orang. Sebanyak 5 pandai besi, berada di Dusun Mangar, selebihnya terpencar. Baca Juga:  harga besi hollow 4x4  “Kami bertahan di usaha ini, karena mengutamakan dan mempertahankan kualitas. Meski harganya ag...

Sebabnya Dolar Melonjak Tak Pengaruhi Harga Ponsel di Sinjai

Beberapa pemilik toko handphone di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan yang didapati TribunSinjai. com mengemukakan jika harga handphone sekarang ini masih tetap konstan belumlah mempunyai kenaikan harga. Baca Juga:  harga dispenser miyako Hal itu terpantau semenjak Kamis sampai Jumat (7/9/2018) ini hari. Beberapa toko handphone masih ramai didatangi masyarakat dari beberapa daerah di Sinjai. Artikel Terkait:  motif keramik dapur sempit   " Rekan-rekan disini belumlah meningkatkan harga handphone karena masih tetap merujuk pada gerakan harga di Makassar, " kata Owner Toko Virgo Ilham, Jumat (7/9/2019). Simak Yuk: akrilik eceran  Mereka belumlah pastikan kapan ada pergantian harga. Karena beberapa entrepreneur handphone masih tetap menanti perubahan dari distributor handphone dari Makassar. Selain itu, salah satunya entrepreneur barang elektronik di Sinjai, Syamsul Rijal mengakui harga elektronik yang lain telah duluan alami kenaikan bersamaan dengan...